*Sandal putus

"Hendaklah di antara kalian mengadukan segala urusannya hanya kepada Allah saja, walaupun hanya tali sandal yang putus." (HR. Tirmidzi). 

Baca hadist ini dari berbagai sisi, maka kesimpulannya sama: mengadukan segala urusan hanya kepada Allah, bahkan untuk perkara kecil sekalipun. Maka, apakah menulis doa2, curhat di media sosial termasuk mengadukan segala urusan hanya kepada Allah? Omong kosong, kalian mengadu kepada semua orang, berdoa ke semua orang. Tapi kan, tapi kan, semua itu tergantung niat. Maka ketahuilah, Rasul Allah pernah mengingatkan: riya atau syirik kecil itu persis seperti semut yang merayap. Kalian pernah mendengar suara kaki semut yang merayap? Bahkan kebanyakan orang tidak sadar saat semut sudah naik ke kaki, badannya. Bagaimana mungkin ada orang yang yakin sekali dia murni hendak berdoa/curhat kepada Allah, bukan kepada orang lain saat dia menuliskan hal2 itu di media sosial, dibaca banyak orang? Bagaimana mungkin PD sekali? Ketika kita saja tidak yakin, maka jalan terbaik adalah: hindari. Jangan lakukan. Berhati-hatilah.
Tapi kan, tapi kan, jika mengaminkan banyak nanti doanya makbul.
What? Maksud kalian seperti ini? "Ya Allah, berikanlah hamba mobil dan rumah mewah. Amin. Jika ini doa kalian, maka klik like dan komen Amin." Yang ini? Oh, bukan itu maksudnya?
Nah, jika maksud kalian adalah hadist ini: “Tidak berkumpul sesebuah kaum, sebahagian dari mereka berdoa dan sebahagian yang lain mengaminkan, kecuali Allah akan memustajabkan doa mereka." Silahkan merujuk tentang derajat hadist2, cari sendiri (pastikan yg memakai argumen ini, benar2 sudah tahu derajat hadist ini). Kalaupun ada yang berpendapat hadist ini kelasnya sahih, maka tetap saja dibaca dari berbagai sisi, tidak ada satupun maksud hadist ini: silahkan meratap dan curhat, silahkan berdoa di tempat umum, untuk kemudian orang2 menontonnya, mengaminkan, nanti jadi mustajab deh.
Berhentilah menulis doa2 di media sosial, curhat di media sosial, apalagi live report sedang beribadah. Itu semua memiliki potensi syirik kecil, tidakkah kalian cemas atau khawatir? Karena Rasul Allah pernah bilang, beliau lebih cemas soal syirik kecil (riya/pamer) ini dibanding fitnah dajjal kelak di akhir jaman. Ribuan tahun lalu, Rasul Allah sudah mengkhawatirkan ini.
Tapi kan, tapi kan, niat saya baik, niat saya baik. Well, sekali kita membantah, bersikeras tidak terima, berusaha menjelaskan (padahal tidak ada yang minta), maka dengan sendirinya itu menunjukkan justeru ada pertentangan bathin di hati kita.
Pikirkanlah...

Sumber : tereliye

admin

on Tuesday, June 3, 2014 | Tagged |

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment